MalaikatZabaniyah merupakan malaikat yang mendapatkan julukan sang sipir neraka. Mengapa malaikat tersebut mendapatkan julukan demikian?Wallahu a'lam bish-s PakuAsmak Pagar Gaib merupakan sarana spiritual yang berbentuk Paku yang mempunyai tulisan rajah di ke DUA sisinya. Tentunya paku ini sudah melalui serangkaian proses metafisika khusus dan mempunyai khasiat utama yaitu sebagai pagar Gaib dan Perlindungan untuk Rumah dan Tempat Usaha. Search Ilmu Aura Badan Pagar Diri. Santau, Toyol, Gangguan Mahluk Halus, Buang sesuatu didalam badan, Mandi Bunga, Pendinding diri, Pagar Rumah, Pagar Kebun, Pendinding Keluarga, Buang Saka, Teknik Berhubung dengan Alam Ghaib, Tenaga Dalam Al-Munajat, Buka Mata Ketiga/Kasaf , Perguruan Lengkap, Silat Ghaib, Silat Harimau Putih, Isi Qadam dalam baru cincin, Ilmu Parang Terbang, Ilmu Jampi PemasanganPagar Ghoib Dengan Media Bambu Kuning; Cara Pemasangan Pagar Ghoib Dengan Media Batu; Pemasangan Pagar Ghaib dengan Media Kulit Kambing; Amalan Untuk Mendapatkan Keturunan / Anak; Amalan Memanggil Raja Tuyul dan Pasukannya; Keistimewaan Surah At-Taubah; Aji Panji Sumunar; Dibalik Keanehan Dan Keajaiban Air Zam-Zam; Pengasihan Asmoro BerkahManfaat Ilmu Pagar Gaib Malaikat Zabaniyah. Berikut ini Sifat Diri Kita dibalik Warna Aura :. RUWAT, RUQYAH & BUANG SIAL Ruwat adalah keilmuan Jawa sementara Ruqyah ala Islam, tujuan keduanya hampir sama yaitu membersihkan diri dari sial, baik sial asli bawaan lahir, maupun kesialan bikinan orang yang tidak suka dengan Anda (karena PagarGhaib, mampu memagari rumah/tempat usaha dari segala gangguan ghaib; Instink & intuisi tajam - ilmu2 atraksi ghoib kalau ilmu ini sudah sempurna ketika bersalaman dengan orang yang memiliki ilmu hitam maka dia akan kejang-kejang seperti orang kesetrum Pemanis dan penaik aura kewibawaan seorang lelaki terutamanya yang bekerjaya dan 04MvRl1. loading...Malaikat Zabaniyah berjumlah 19, dipimpin Malaikat Malik. Tugasnya menyiksa penghuni neraka. Ilustrasi Ist Zabaniyah berjumlah 19 malaikat. Mereka dipimpin Malaikat Malik dan bertugas menyisa di Neraka. Gabaran fisik malaikat Zabaniyah sungguh mengerikan. Baca Juga Dafiq Rohman dalam bukunya berjudul Janibal Ma'rifat menyebutkan penglihatan para malaikat itu bagaikan kilat yang menyambar. Gigi mereka sepuh tanduk sapi. Sedangkan bibir-bibir mereka menjulur sampai ke telapak kaki. "Kobaran api keluar dari mulut-mulut mereka, dan jarak antara kedua bahunya adalah sekitar perjalanan satu tahun," ujar Dafiq Rohman. Allah tidak menjadikan dalam hati mereka rasa belas kasihan dan lemah lembut sebesar semut kecilpun. Salah seorang dari mereka ada yang menyelam dalam lautan api neraka selama 70 tahun tetapi api neraka itu tidak membahayakan atas dirinya, karena sesungguhnya cahaya itu dapat mengalahkan api neraka. Rasulullah bersabda Siapa yang ingin supaya Allah selamatkan dia dari penanganan Malaikat Zabaniyah yang berjumlah 19 orang malaikat penjaga neraka, maka hendaklah membaca Bismillahirrahmanirrahim, niscaya Allah buatkan untuknya, dari setiap satu huruf itu sebuah Al-Alaq Ayat 17-18Allah SWT menyebut nama malaikat Zabaniyah, dalam al-Quran, tepatnya di surat al-Alaq. Allah berfirman yang artinya ”Biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya, kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah." QS Al-Alaq 17-18 Baca Juga Dafiq Rohman menyebutkan Zabaniyah adalah nama malaikat-malaikat yang bertugas menyiksa orang-orang di neraka. Ia digambarkan dengan sosok yang sangat garang dan sadis, tidak mengenal ampun terhadap orang yang telah masuk ke dalam perut berjumlah 19 malaikat sebagaimana jumlah huruf basmalah dan Zabaniyah dipimpin oleh Malaikat Malik. Sebagian ulama mengatakan, kata Zabaniyah berasal dari kata Zaban, yang artinya mendorong atau menolak. Ada jual beli muzabanah, menukar kurma basah yang masih ada di pohon dengan kurma kering yang ada di tangan. Ini jual beli yang terlarang, karena rentan menimbulkan sikap saling mendorong dan perselisihan. Para ulama berselisih dengan mengatakan istilah Zabaniah dalam surah al-Alaq ayat 18 memang sebagian besar ditafsirkan sebagai nama diri dari malaikat yang diancamkan Allah bagi mereka yang menghalangi seseorang melakukan sholat, akan tetapi A. Hassan dalam Tafsir al-Furgon menerjemahkan istilah Zabaniah pada ayat tersebut sebagai Tentara Tuhan yang gagah. Menurut Abu Laits as-Samarqandi, malaikat Zabaniyah dinamakan demikian, karena mereka mengerjakan tugas dengan kaki mereka, sebagaimana mereka mengerjakannya dengan tangan mereka. Tafsir al-Qurthubi, 20/126. Baca Juga Malaikat Azab Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, Malaikat Zabaniyah adalah malaikat azab. biarlah mereka memanggil golongannya, kami akan memanggil Zabaniyah, sehingga dia tahu, siapa yang akan menang. Kelompok kami atau kelompoknya. Selanjutnya, Ibnu Katsir menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas, yang menceritakan sebab turunnya ayat di atas, bahwa Rasulullah SAW pernah sholat di dekat maqam Ibrahim. Tiba-tiba datang Abu Jahal, dan mengatakan, “Hai Muhammad, bukankah saya telah melarangmu untuk melakukan praktik semacam ini?” lalu Abu Jahal mengancam beliau. Nabi SAW membalas ancamannya, hingga membuat Abu Jahal marah, dan membentak Nabi. Dia mengatakan, “Hai Muhammad, kamu mau mengancan saya dengan apa? Demi Tuhan, saya orang yang paling banyak pendukungnya di wilayah ini.” Ibnu Abbas mengatakan setelah menceritakan kisah di atas, “Demi Allah, andai Abu Jahal berani memanggil semua pendukungnya, malaikat Zabaniyah utusan Allah akan langsung menghabisinya.” HR Turmudzi 3349 dan dishahihkan al-Albani Berdasarkan riwayat ini, kita bisa memahami bahwa Malaikat Zabaniyah adalah malaikat yang bertugas mengazab para hamba yang durhaka. Termasuk azab ketika mereka masih di dunia. Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas bercerita dengan konteks yang berbeda. Bahwa Abu Jahal pernah mengancam, jika sampai Muhammad berani sholat di dekat Ka'bah, akan aku injak-injak lehernya. Berita inipun sampai kepada Nabi SAW. Lalu beliau mengatakan, “Kalau sampai dia berani melakukannya, dia langsung akan disiksa Malaikat.” HR Bukhari Baca Juga mhy Wisata mengunjungi tempat-tempat indah sudah biasa dilakukan. Banyak orang mendatangi pegunungan, sungai, air terjun, perkebunan, atau pesisir. Semuanya menampakkan keindahan alam yang menenangkan jiwa dan membangun kehangatan keluarga. Namun ada satu wisata yang unik, yaitu wisata gaib. Caranya dengan menelusuri hal-hal gaib sebagaimana yang termaktub dalam Alquran dan disebut Rasulullah dalam berbagai hadis. Wisata ini dilakukan dengan membaca buku yang mengupas hal tersebut. Salah satunya adalah buku karangan Syekh Abdurrahman bin Ahmad al-Qadhi berjudul Daqaiqul Akhbar fi Dzikril Jannah wan Nar. Ini adalah kitab yang mengupas tentang surga, neraka, dan berbagai hal yang menyangkut perjalanan menuju dua tempat tadi. Tentu saja itu semua adalah kabar gaib, yaitu berita yang tidak dapat dijangkau dengan pancaindra. Penjelasannya bersumber pada Alquran dan hadis. Kabar gaib adalah inspirasi yang menggetarkan hati, menambah keimanan, dan memperkuat keyakinan, bahwa kehidupan duniawi sebatas persinggahan. Kehidupan di akhirat nanti, yang sejak lama dijelaskan dalam berbagai kabar gaib, adalah yang jauh lebih panjang. Ibnul Qayyim al-Jauzi dalam Kitab Hadi al-Arwah menjelaskan masa tinggal di neraka. Ada yang berada di sana selama beberapa huqub satu huqub sama dengan 80 tahun. Satu tahun sama dengan 360 hari. Satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Berarti, 80 tahun di akhirat sama dengan tahun di dunia. Luar biasa lama. Kabar gaib merupakan mukjizat Alquran I’jazul Quran yang disampaikan Allah kepada rasul-Nya. Kabar ini merupakan pelajaran dan peringatan bagi setiap insan bahwa perjalanan hidup masih sangat panjang. Dengan kabar gaib, seseorang akan menyadari bahwa kehidupan akhirat adalah yang utama. Keimanan menjadi bertambah. Ketauhidan menjadi semakin kuat. Kembali ke Kitab Daqaiqul Akhbar. Ini adalah kitab yang dikaji di banyak pesantren. Biasanya kajian kitab ini berlangsung dalam waktu sebulan, semisal sepanjang Ramadhan. Ini merupakan kitab selingan setelah santri mempelajari kitab-kitab advanced, seperti Alfiyah Ibnu Malik, Bidayatul Mujtahid, dan semacamnya. Dengan mengaji Daqaiqul Akhbar, santri diajak rileks, berwisata mengetahui, memahami, dan menghayatinya berbagai hal gaib. Berisikan 45 bagian, buku ini mengawali pembahasannya dengan mengupas Nur Muhammad atau cahaya Muhammad. Ini merupakan istilah esoteris yang diulas sejumlah pegiat tasawuf. Ibnu Arabi misalkan, dalam kitab karangannya menyebut Nur Muhammad lebih dahulu ada sebelum semua makhluk diciptakan. Buktinya Allah bershalawat kepada Rasulullah innallaha wa malaikatahu yushalluna alan nabi/ sesungguhnya Allah bershalawat kepada Nabi Muhammad/Al-Ahzab ayat 56. Setelah itu para makhluk ikut bershalawat kepada Sang Nabi. Pembahasan berikutnya adalah tentang penciptaan Nabi Adam, manusia pertama ciptaan Allah yang memakan buah Khuldi. Pengarang mengutip hadis dari Ibnu Abbas, bahwa Allah menciptakan raga Adam dari tanah yang berasal dari berbagai wilayah bumi. Kepalanya dari tanah Ka’bah, dadanya dari tanah pulau-pulau seluruh penjuru bumi, punggung dan perutnya dari tanah India, tangannya dari tanah bagian timur, dan kedua kakinya dari tanah bagian barat. Setelah raga diciptakan, Allah meniupkan ruh masuk kedalamnya. Ada yang mengabarkan ruh masuk melalui otak dan berputar di dalamnya hingga 200 tahun. Setelah itu baru turun ke mata. Pada saat itulah Adam dapat menyaksikan bentuk tubuhnya. Kemudian ruh masuk ke telinga. Pada saat itulah Adam mendengar para malaikat bertasbih. Kemudian ruh turun ke hidung, mulut, dan lidah, yang menyebabkannya mampu mencium bebauan dan bertutur kata. Allah menuntun Adam mengucapkan Alhamdulillah dan berdoa yarhamuka rabbuka ya Adam Tuhanmu menyayangimu wahai Adam. Daqaiqul Akhbar juga menyingkap penjelasan profil malaikat yang tidak umum. Contohnya adalah Malaikat Ruman. Ini adalah malaikat yang mendatangi manusia di alam kubur. Dia datang bercahaya terang laksana matahari. Ketika datang, Malaikat Ruman memerintahkan orang yang sudah mati untuk menuliskan amalnya selama hidup di bumi. “Bagaimana menulis itu sedangkan di sini tidak ada pena dan kertas?” kemudian malaikat tadi merobekkan kain kafan yang menjadi kertas. Kemudian penanya adalah jemari si mayat. Tintanya adalah ludah di mayat tadi. Mulailah si mayit menuliskan amalnya. Ketika sampai kepada amal buruk, dia malu menuliskannya. Malaikat Ruman kemudian berkata, “Wahai manusia yang berbuat salah, ketika melakukan amal – amal itu dahulu engkau sama sekali tidak merasa malu kepada Allah yang telah menciptakanmu, kenapa sekarang engkau malu kepadaku...” kemudian Ruman memukul si mayit. Selesai berurusan dengan Ruman, barulah Malaikat Munkar dan Nankir datang untuk menanyakan segala amal tadi. Adalagi Malaikat Kiraman Katibin. Dia adalah malaikat yang mencatat perbuatan baik dan buruk setiap orang, mirip dengan Malaikat Raqib dan Atit. Jika seorang mu’min berbuat dosa, maka akan dicatat. Tapi malaikat lainnya akan menahan. “Tunggu dulu sampai tujuh jam. Apakah dia beristighfar atau tidak. Jika tidak, maka catatlah amal itu.” Biasanya Malaikat Kiraman Katibin melapor kepada Allah bahwa menemukan manusia yang berbuat baik, dan ada pula yang berbuat sebaliknya. Surah al-Infithar ayat 11-12 menjelaskan kiraman katibin ya’lamuna ma taf’alun yang mulia di sisi Allah dan yang mencatat amal manusia. Mereka mengetahui apa yang kalian kerjakan. Lainnya adalah Zabaniyah malaikat yang Allah sebutkan dalam surah Al-Alaq ayat 18. Sanad’uz Zabaniyah. Artinya, kelak Kami Allah akan memanggil malaikat penyiksa orang-orang berdosa. Dalam Daqaiqul Akhbar bagian ke-37 terdapat penjelasan siapa itu Malaikat Zabaniyah yaitu sejumlah malaikat yang tugasnya melempar dan menyiksa para pendosa. Pakar hadits Al-Baihaqi mengatakan di dalam kitab Al-Ba’tsu wan Nusyur, sebagian besar ahli tafsir menyatakan malaikat Zabaniyah berjumlah 19. Dalam satu waktu, Zabaniyah melempar 10 ribu pendosa dengan satu tangan dan 10 ribu lainnya dengan tangan berbeda. 10 ribu lagi dilempar dengan satu kaki, dan 10 ribu lainnya dengan kaki lainnya. Dengan demikian, satu Malaikat Zabaniyah melempar 40 ribu orang. Allah memang menganugerahkan kemampuan yang besar kepada malaikat ini. Pemimpin Malaikat Zabaniyah adalah Malaikat Malik si penjaga neraka. Dialah malaikat yang tak pernah tersenyum, meskipun dilihat oleh Rasulullah dalam Mi’raj menuju alam Lahut. Daqaiqul Akhbar juga menjelaskan perihal neraka. Bagaimana mengerikannya keadaan di sana. Manusia pendosa akan selalu menjalani penyiksaan di dalamnya dalam waktu yang sungguh sangat panjang. Namun apakah para pendosa itu akan selamanya menjalani penyiksaan? Akankah mereka dipindah ke surga? Wallahu a’lam. Kabar gaib yang mengasyikkan Nah, selain kabar gaib yang seram dan menakutkan, ada juga yang mengasyikkan. Apa itu? Di antaranya adalah tentang surga. Penjelasan mengenai surga terdapat pada bagian ke-43. Ini adalah beberapa bagian akhir kitab. Surga digambarkan memiliki seratus tingkatan. Jarak dari satu tingkatan ke lainnya setara dengan 500 tahun jalan kaki di muka bumi. Di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengaliri air jernih. Di pinggirannya terdapat pohon yang berbuah segar dan selalu siap untuk dinikmati. Juga terdapat segala sesuatu yang memuaskan jiwa para penghuninya serta menyenangkan mata yang memandangnya. Bidadari juga disiapkan di sana untuk para penghuni surga. Mereka adalah perawan suci nan jelita yang diciptakan dari cahaya. Penampakannya seperti permata Zircon Yakut dan Marjan. Pakaiannya lembut dan ringan seperti rambut. Mereka hanya melayani pasangannya, yaitu para penghuni surga. Surga memiliki delapan pintu yang terbuat dari emas dan bertaburkan mutiara. Pertama adalah pintu bertuliskan la ilaha illallah Muhammadun rasulullah. Inilah pintu yang dilalui para nabi, rasul, syuhada, dan para dermawan. Pintu kedua adalah yang dimasuki orang-orang yang taat menjalankan shalat dengan menyempurnakan wudhu dan rukun shalat. Pintu ketiga dilalui para muzakki yang mukhlis. Pintu keempat dilalui para penyeru kebaikan dan pencegah kemungkaran. Pintu kelima adalah untuk mereka yang mengendalikan syahwat dan mengekang hawa nafsu. Pintu keenam adalah untuk mereka yang menunaikan ibadah haji dan umrah. Pintu ketujuh adalah untuk orang-orang yang berjuang di jalan Allah. Terakhir adalah pintu surga yang dikhususkan untuk orang-orang bertakwa yang menahan pandangan mata dari hal-hal diharamkan. Juga melakukan perbuatan baik, seperti berbakti kepada kedua orang tua dan menyambung silaturahim. Diterjemahkan Sejumlah penerbit sudah menerjemahkan kitab ini ke Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah Penerbit Turos Pustaka. Karya terjemahan satu ini cukup memuaskan, karena selain pengalihbahasaan yang baik, sehingga buku menjadi enak dibaca, juga terdapat peta buku pada bagian awal. Dengan melihat peta buku ini, pembaca mendapatkan gambaran mengenai konten yang tersaji. Sistematika pembahasan juga dibuat mengalir. Biasanya kitab klasik tidak membagi pembahasannya sehingga sulit dipahami. Namun oleh penerjemah dan editor, pembahasan buku ini dibagi menjadi beberapa bagian, sehingga pembaca nyaman dan dapat menangkap pesan setiap pembahasan turos ini. Penerbit lain juga ada yang menjual terjemahan Daqaiqul Akhbar, tapi kualitas terjemahan dan kreativitas dalam mendesain dan mengatur tata letak pembahasannya pasti berbeda. Juga belum tentu membuat nyaman pembaca. Penilaian Secara keseluruhan, isi buku ini menarik dibaca, karena berkaitan dengan kabar gaib yang menjadi asupan keimanan. Namun ada sejumlah hal yang harus menjadi catatan. Pertama, tidak diketahui pasti siapa Syekh Abdurrahman bin Ahmad al-Qadhi yang merupakan pengarang kitab ini. Ada yang mengatakan nama itu adalah anonim. Yang sebenarnya adalah Abu Layts as-Samarkandi, ahli hukum mazhab Hanafi dan penafsir Alquran, yang hidup pada abad ke-10. Kedua, kaum tekstualis atau skripturalis, seperti pemegang pendapat Wahhabi, dipastikan akan banyak mengeritik, bahkan menolak kitab ini. Alasannya, hadis yang menjadi sandaran pembahasan kitab ini diragukan kesahihannya. Namun alasan ini terbantahkan apabila standard hadis yang dijadikan sandaran paling minimal maqam-nya adalah dhaif atau lemah, dengan maksud untuk fadhailul a’mal. Ketiga, struktur bahasa Arab dalam buku ini sederhana. Cocok untuk dibaca mereka yang baru mempelajari dan menerjemahkan kitab berbahasa Arab. Keempat, berbagai kitab tafsir juga mengupas kabar gaib seperti surga, neraka, bidadari, malaikat, dan lainnya. Namun Daqaiqul Akhbar dinilai mampu menyajikan kabar gaib tadi dengan ungkapan sederhana dan mudah dipahami. Kelima, buku ini sudah menjadi bacaan umat Islam sejak abad ke-11 hijriah sampai detik ini. Artinya, Daqaiqul Akhbar sudah dibaca orang selama empat ratus tahun. Dan tetap relevan sampai sekarang, karena isinya merupakan oase di tengah kegersangan spiritual. Jakarta - Malaikat Zabaniyah digambarkan sebagai sosok yang garang dan sadis. Namanya disebutkan dalam Al-Qur'an tepatnya pada surah Al نَادِيَهٗۙ ١٧ سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ ١٨Artinya "Biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya. Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniah penyiksa orang-orang yang berdosa." QS Al Alaq 17-18Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan dalam Kitab At-Takhwif minan Naar, kata Muqatil, Zabaniyah adalah malaikat penjaga Jahanam, sedangkan Atha' menyebutnya malaikat yang kasar dan Abdullah bin Abu al-Hudzail mengatakan bahwa Zabaniyah adalah pemimpin malaikat yang kepalanya ada di langit dan kakinya ada di bumi. Atsar-atsar tersebut diriwayatkan oleh Ibu Abu Rohman mengatakan dalam buku Janibal Ma'rifat, Zabaniyah adalah nama malaikat-malaikat yang bertugas menyiksa penghuni neraka. Ia tidak mengenal ampun terhadap orang yang telah masuk ke perut ulama mengatakan, kata Zabaniyah berasal dari kata Zaban yang artinya mendorong atau menolak. Zabaniyah berjumlah 19 malaikat. Ia dipimpin oleh malaikat Ibnu Katsir menerangkan dalam kitab tafsirnya, malaikat Zabaniyah adalah malaikat juru siksa atau malaikat azab. Dia mengetahui siapakah yang menang, apakah dari golongan Kami atau golongan hal ini, ia menukil sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Abu Jahal berkata, "Sesungguhnya jika aku melihat Muhammad sedang salat di dekat Ka'bah, aku benar-benar akan menginjak lehernya."Maka ancaman itu sampai kepada Nabi SAW, lalu beliau SAW bersabda, "Sesungguhnya jika dia melakukan niatnya, benar-benar malaikat akan mengambilnya menghukumnya."Malaikat Zabaniyah digambarkan memiliki penglihatan bagaikan kilat yang menyambar dan rupa yang mengerikan. Dikatakan pula bahwa Allah SWT tidak menumbuhkan rasa belas kasihan dan lemah lembut dalam hati mereka sebesar semut Malaikat Zabaniyah Menjalankan TugasnyaDisebutkan dalam Mausu'ah Al-Huquq Al-Islamiyah karya Syaikh Sa'ad Yusuf Mahmud Abu Aziz, orang-orang durhaka yang ada di neraka akan didatangi oleh malaikat Zabaniyah seraya berkata,"Mana Fulan bin Fulan yang suka mengandai-andaikan dirinya di dunia dengan angan-angan panjang lagi menyia- nyiakan umurnya dalam pekerjaan buruk?"Kemudian, para malaikat Zabaniyah segera mendekatinya dengan membawa cemeti-cemeti cambuk dari api neraka. Syaikh Sa'ad Yusuf Mahmud Abu Aziz mengatakan, mereka menyambut orang itu dengan ancaman dahsyat, menggiringnya menuju azab yang dahsyat, dan membalikannya ke dasar neraka mereka berkata kepadanya, "Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang perkasa lagi mulia." QS Ad Dhukan 49.Selanjutnya, malaikat Zabaniyah akan menempatkan orang tersebut di sebuah tempat yang sempit dengan jalan gelap dan tidak diketahui bahayanya. Mereka menetap di sana selama-lamanya dengan diiringi api neraka yang menyala. Simak Video "4 Tempat di Dunia yang Disebut Sebagai 'Gerbang Neraka' " [GambasVideo 20detik] kri/erd Saya sering mendengar nama malaikat Zabaniyah, sebenarnya, siapa malaikat zabaniyah itu? Matur nuwun.. Jawab Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah, wa ba’du, Nama malaikat zabaniyah, Allah sebutkan dalam al-Quran, tepatnya di surat al-Alaq. Allah berfirman, فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ . سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ Biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya, kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah. QS. Al-Alaq 17 – 18 Ibnu Katsir menjelaskan, وهم ملائكة العذاب، حتى يعلم من يغلبُ أحزبُنا أو حزبه Malaikat Zabaniyah adalah malaikat adzab. biarlah mereka memanggil gologannya, kami akan memanggil Zabaniyah, sehingga dia tahu, siapa yang akan menang. Kelompok kami atau kelompoknya. Tafsir Ibn Katsir, 8/438. Selanjutnya, Ibnu Katsir menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas, yang menceritakan sebab turunnya ayat di atas, Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah shalat di dekat maqam Ibrahim. Tiba-tiba datang Abu Jahal, dan mengatakan, “Hai Muhammad, bukankah saya telah melarangmu untuk melakukan praktek semacam ini?” lalu Abu Jahal mengancam beliau. Nabi shallallahu alaihi wa sallam membalas ancamannya, hingga membuat Abu Jahal marah, dan membentak Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dia mengatakan, “Hai Muhammad, kamu mau ngancam pake apa? Demi Allah, saya orang yang paling banyak pendukungnya di wilayah ini.” Kemudian Allah turunkan ayat, فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ Biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya, kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah. Ibnu Abbas mengatakan – setelah menceritakan kisah di atas -, فَوَاللَّهِ لَوْ دَعَا نَادِيَهُ لأَخَذَتْهُ زَبَانِيَةُ اللَّهِ Demi Allah, andai Abu Jahal berani memanggil semua pendukungnya, malaikat zabaniyah utusan Allah akan langsung menghabisinya. HR. Turmudzi 3349 dan dishahihkan al-Albani Berdasarkan riwayat ini, kita bisa memahami bahwa Malaikat Zabaniyah adalah Malaikat yang bertugas mengadzab para hamba yang durhaka. Termasuk adzab ketika mereka masih di dunia. Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas bercerita dengan konteks yang berbeda. Bahwa Abu jahal pernah mengancam, لَئِنْ رَأَيْتُ مُحَمَّدًا يُصَلِّى عِنْدَ الْكَعْبَةِ لأَطَأَنَّ عَلَى عُنُقِهِ Jika sampai Muhammad berani shalat di dekat Ka’bah, akan aku injak-injak lehernya. Berita inipun sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Lalu beliau mengatakan, لَوْ فَعَلَهُ لأَخَذَتْهُ الْمَلاَئِكَةُ “Kalau sampai dia berani melakukannya, dia langsung akan disiksa Malaikat.” HR. Bukhari 4958 Kami tidak tahu, apakah riwayat ini ada hubungannya dengan riwayat sebelumnya ataukah tidak. Hanya saja, Ibnu Katsir menyebutkan riwayat ini ketika menjelaskan tafsir ayat di atas. Arti Zabaniyah Sebagian ulama mengatakan, kata zabaniyah berasal dari kata Zaban, yang artinya mendorong atau menolak. Ada jual beli muzabanah, menukar kurma basah yang masih ada di pohon dengan kurma kering yang ada di tangan. Dan ini jual beli yang terlarang, karena rentan menimbulkan sikap saling mendorong dan perselisihan. Menurut Abu Laits as-Samarqandi, إنما سموا الزبانية لأنهم يعملون بأرجلهم ، كما يعملون بأيديهم Malaikat Zabaniyah dinamakan demikian, karena mereka mengerjakan tugas dengan kaki mereka, sebagaimana mereka mengerjakannya dengan tangan mereka. Tafsir al-Qurthubi, 20/126. Demikian, semoga membuat kita semakin takut kepada Allah. Allahu a’lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Dewan Pembina Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !! didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 REKENING DONASI BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 YAYASAN YUFID NETWORK 🔍 Ciri Ciri Haid Sudah Selesai, Dalil Tentang Kebersihan Sebagian Dari Iman, Doa Buat Bayi, Buku Tuntunan Sholat, Apa Hukum Pacaran, Menurut Islam Tentang Jodoh KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28 loading...Selain 10 nama malaikat yang dikenal dalam Islam, ternyata ada lagi nama malaikat yang juga tercantum dalam Al-Quran yaitu malaikat Zabaniyah. Foto ilustrasi/ist Di antara malaikat yang Allah Subhanahu wa ta'ala sebutkan dalam Al-Qur'an ada nama Malaikat Zabaniyyah. Siapakan malaikat ini? Dan apa tugas yang Allah turunkan kepadanya? Dalam Islam, beriman dan meyakini keberadaan malaikat merupakan salah satu dari rukun iman . Umumnya, sebagai seorang muslim, kita hanya mengetahui ada 10 nama malaikat dengan masing-masing tugasnya yang sudah Allah Ta'ala tetapkan kepadanya. Namun, ternyata Al-Qur'an juga mencantumkan nama Malaikat Zabaniyah. Baca Juga Allah Ta'ala berfirman,فَلۡيَدۡعُ نَادِيَهُۥ ١٧ سَنَدۡعُ ٱلزَّبَانِيَةَ ١٨“Maka biarlah dia Abu jahl memanggil golongannya untuk menolongnya. kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah.” QS. Al-Alaq 17-18. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, malaikat Zabaniyah adalah malaikat azab. "biarlah mereka memanggil gologannya, kami akan memanggil Zabaniyah, sehingga dia tahu, siapa yang akan menang. Kelompok kami atau kelompoknya". Tafsir Ibn Katsir, 8/438. Baca Juga Selanjutnya, Ibnu Katsir menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas, yang menceritakan sebab turunnya ayat di atas, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah shalat di dekat maqam Ibrahim. Tiba-tiba datang Abu Jahal, dan mengatakan, “Hai Muhammad, bukankah saya telah melarangmu untuk melakukan praktek semacam ini?” lalu Abu Jahal mengancam beliau. Nabi shallallahu alaihi wa sallam membalas ancamannya, hingga membuat Abu Jahal marah, dan membentak Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dia mengatakan,“Hai Muhammad, kamu mau ngancam pake apa? Demi Allah, saya orang yang paling banyak pendukungnya di wilayah ini.”Kemudian Allah turunkan ayat,فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ"Biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya, kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah. Baca Juga Selain Ibnu Katsir, para ahli tafsir semisal Mujahid, Abu Qatadah dan Dhahak berkata, “Zabaniyyah adalah malaikat. Abul Hudzail berkata Zabaniyah itu kaki mereka berpijak dibumi sedangkan kepala mereka di langit.” Tafsir ThabarI dalam tafsir Al-’Alaq.Ustadz Muhammad Ihsan, anggota Dewan konsultasi Bimbingan Islam, menjelaskan Zabaniyyah diambil dari akta zabn زبن yang berarti دفع yaitu mendorong. Kenapa para malaikat tersebut dinamakan zabaniyyah? Para ulama menjelaskan karena mereka mendorong para penghuni neraka masuk ke dalam neraka. Lisanul Arab 13/194. Baca Juga Dari penjelasan di atas kita tahu Malaikat Zabaniyah adalah para malaikat yang ditugaskan untuk mengurus dan menyeret para penghuni neraka masuk ke dalam neraka. Qatadah berkata, “Zabaniyyah berarti penjaga. Atha berkata mereka adalah malaikat yang kasar lagi keras. Muaqtil berkata zabaniyyah adalah penjaga neraka Jahanam.” Zaadul Masiir Fi Ilmi Tafsir karya ibnul Jauzy 4/468.Lantas bagaimana sifat Malaikat Zabaniyah ini? Menurut dai lulusan Ilmu Hadis STDI Imam Syafi’i Jember ini, di antara sifat-sifat malaikat zabaniyah, yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an adalah kasar, keras, patuh kepada Allah, dan tidak pernah melanggar apa yang Allah perintahkan. Baca Juga

pagar gaib malaikat zabaniyah