CiriCiri Perempuan Yang Sombong. February 5, 2022. 4 menit waktu baca. Sifat takabur menyebabkan iblis diusir dari surga dan diturunkan derajadnya menjadi makhluk yang paling rendah. "Takabur adalah sifat orang yang mengingkari atau menolak kebenaran dan merendahkan orang lain," Hadis Riwayat Daud dan Al Hakim dikutip PORTAL PASURUAN Akibatdari Sifat Sombong: Tidak Senang Terhadap Kemajuan yang Dicapai Orang Lain Foto: Unsplash. Sebagai muslim, manakala kita mendapati muslim lainnya atau orang lain meskipun bukan musim memperoleh kemajuan yang baik secara wajar, semestinya kita turut bergembira atas kemajuan tersebut dan mengucapkan selamat kepada seseorang yang memperoleh 1 Menghargai Diri Sendiri Secara Berlebihan. Orang sombong memang bisa jadi memiliki sesuatu yang dapat disombongkan, sebagai contoh memiliki harta yang banyak, atau wajah rupawan, atau suara merdu, lalu dia merasa bangga dengan dirinya dan akhirnya memandang sinis orang lain. Dia menganggap tidak ada orang lain yang mampu seperti dirinya. Sifatsombong berawal dari sifat iblis. (Foto:Ilustrasi/Freepik) JAKARTA- Apa arti sombong dalam Islam dan bagaimana ciri-ciri orang sombong? Sifat sombong adalah penyakit hati yang menghancurkan manusia. Ustad Muhammad Abduh Tuasikal menyebutkan ada beberapa faedah ilmu yang disampaikan Ibnu Taimiyah rahimahullah tentang bahaya hasad MeskiTerkenal, Roy Citayam Janji Tetap Jadi Orang Baik dan Tak Sombong. Salah satu ikon Citayam Fashion Week, Roy kini makin dikenal. Tak hanya 5Alasan Mengapa Orang Sombong Bisa Sukses. Rona psikologi. Kumara Anggita • 25 Juni 2020 10:04. Jakarta: Sombong adalah sebuah sifat yang dianggap negatif. Kendati demikian, sifat ini tak sepenuhnya buruk karena bisa mendatangkan kesuksesan. Berikut lima alasan kesombongan bisa mengarah pada kesuksesan seperti dilansir Psychologytoday . Rd1G. Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al UtsaiminSoalSaya dinasehati teman saya agar tidak membalas salam kepada seseorang dengan tatapan mata yang sombong. Ketika saya menanyakan apa alasannya ia mengatakan bahwa orang tersebut adalah orang yang sombong dan hadits mengatakanالتكبر على المتكبر صدقة“Sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah”Apakah hadits ini shahih? Dan bolehkan mengamalkan amalan demikian?JawabBersikap sombong kepada manusia merupakan dosa besar, tidak halal bersikap sombong kepada siapapun. Walaupun kepada orang yang sombong. Obat bagi orang yang memiliki sikap sombong pada sebagian orang bukan dengan cara dibalas dengan sikap sombong juga. Namun obatnya adalah hendaknya ia dinasehati dan diperingatkan agar takut kepada Allah Azza wa Jalla. Katakan kepadanya “hendaknya kamu bertakwa kepada Allah, sesungguhnya sombong adalah dosa besar”.Adapun hadits yang disebutkan penanya, itu adalah hadits yang batil, tidak shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Al Fatawa Al Islamiyyah 4/104, Asy SyamilahPenterjemah Ustadz Yulian Purnama, Artikel - Sifat sombong merupakan salah satu bagian dari kepribadian toksik karena kerap merendahkan orang lain. Apa saja sih ciri-ciri orang sombong? Orang yang sombong disebut sebagai orang yang paling merasa memiliki segalanya. Mulai dari pencapaian dan harta misalnya. Bahkan, orang yang sombong ini kerap menjatuhkan orang lain, terutama orang yang lebih lemah. Dalam buku Book of Toxic Relationship, psikolog dan penulis Tony Ibrahim menyebut ada lima ciri utama orang sombong. Apa saja? Arogan Baca Juga Terus Dicap Sombong oleh Netizen, Begini Tanggapan Inara Rusli Disebutkan, orang yang sombong memiliki sikap arogan terhadap orang lain. Mereka merasa paling benar sendiri di antara yang lain. Ilustrasi arogan dan sombong. Justin Mamelic.Bahkan, mereka sudah meremehkan usaha orang lain, sehingga mereka kurang memiliki sikap hormat. "Mereka juga sering mencari kesalahan orang lain, tidak komunikatif, egois, sering menghakimi, dan merasa lebih suci dari Anda," ungkap Tony. Bertindak seolah paling unggul Orang yang sombong kerap bertindak seolah dirinya paling unggul dibanding yang lain. Mulai dari pencapaian, harta, prestasi, sampai kinerja. Baca Juga Mengenal Istilah Transable Keinginan Seseorang untuk Mencacatkan Diri Sendiri Tentunya, orang sombong ini membuat dirinya merasa lebih penting dibanding orang sekelilingnya. JAKARTA - "Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." HR Muslim. Demikian peringatan keras Rasulullah SAW terhadap orang-orang yang bersikap sombong. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dikategorikan kesombongan. Celakanya, kerap kali kita tidak menyadarinya. Ulama terkemuka Arab Saudi, Syekh Muhammad Shalih al-Utsaimin, dalam bukunya, Halal Haram dalam Islam, mencontohkan beberapa sikap sombong, di antaranya membantah guru, memperpanjang pembicaraan, serta menunjukkan adab buruk kepadanya. "Bentuk kesombongan lain adalah menganggap rendah orang yang telah memberikan masukan kepadamu hanya karena dia berasal dari kalangan yang lebih rendah darimu," kata al-Utsaimin. Ini banyak menimpa para penuntut ilmu. Bila ada seseorang yang mengabarkan sesuatu sedangkan pemberi kabar itu posisi keilmuannya lebih rendah darinya, dia menganggap rendah berita itu dan tak mau menerimanya. Padahal, seperti termaktub dalam kitab Al-'Ilmi, ilmu akan menghindar dari orang yang sombong dan selalu merasa dirinya lebih tinggi dari yang lain. Ibarat air, ia selalu menghindari tempat yang tinggi. Sebab, tempat yang tinggi akan menyingkirkan aliran air ke kanan atau kiri dan tidak akan ada yang tergenang di atasnya. Begitu pula halnya dengan ilmu, tidak akan menetap bersama kesombongan dan keangkuhan, bahkan bisa jadi ilmu itu tercabut karena kesombongan tersebut. Karena sifat sombongnya, seseorang selalu menganggap apa yang diucapkannya benar, sedangkan orang lain salah. Orang sombong, menurut al-Utsaimin, biasanya gila pujian. Jika mengetahui banyak orang memujinya, ia girang bukan main dan bertambahlah keangkuhannya. Selain karena merasa banyak ilmu, tak sedikit pula orang yang menjadi sombong lantaran banyak harta. Namun, ada pula orang yang tidak kaya alias miskin tapi masih saja sombong. Tentang hal ini, Rasulullah SAW juga memberi peringatan lewat sebuah Hadis "Orang fakir yang berlaku sombong termasuk orang-orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat. Allah juga tidak akan menyucikan, tidak akan memandang mereka, dan bagi mereka azab yang pedih." HR Muslim. Seorang yang alim atau memiliki pengetahuan agama yang baik, menurut al-Utsaimin, tidak selayaknya bersikap seperti orang kaya, di mana setiap kali bertambah ilmunya bertambah pula kesombongannya. Mestinya, setiap kali bertambah ilmu bertambah pula tawadhunya rendah hati. Contohlah akhlak Nabi Muhammad SAW. Beliau senantiasa tawadhu pada kebenaran dan tawadhu pula kepada sesama. Lantas, jika suatu kali terjadi benturan antara tawadhu pada kebenaran dan tawadhu pada manusia, manakah yang harus diutamakan? Mengutip kitab Al-'Ilmi, al-Utsaimin menegaskan, tawadhu pada kebenaran lebih diutamakan. "Misalnya, jika ada orang yang mencela kebenaran dan merasa bangga bermusuhan dengan orang yang mengamalkan kebenaran, maka dalam kondisi ini engkau tidak boleh bersikap tawadhu kepadanya. Debatlah orang itu sekali pun ia menghina atau memakimu. Bagaimanapun engkau harus menolong kebenaran." sumber Dialog Jumat Republika Jakarta - Sombong merupakan penyakit hati. Sikap sombong ini cenderung mengagungkan diri seraya meremehkan dan merendahkan orang lain. Faktor yang mendorong kesombongan paling besar adalah sikap ujub membanggakan diri , bisa karena ilmunya, harta, kedudukan, keluarga seperti keberhasilan putera-puterinya dan yang paling " halus " karena Al-Qur'an dan hadis telah disebutkan bahwa sikap sombong ini tidak disukai Gusti Allah. Dalam firman-Nya, " Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar." QS. al-A'raf [7] 146 . Dilanjutkan, " Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong." QS. an-Nahl [16] 23 . Kedua ayat ini Allah mengancam terhadap orang-orang yang berbuat sombong. Sebab, keagungan dan kesombongan hanya milik Mas'ud meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda," Tidaklah masuk neraka orang yang dalam hatinya terdapat iman kendati hanya sebesar biji sawi, dan tidaklah masuk surga orang yang dalam kalbunya terdapat kesombongan kendati hanya sebesar biji sawi." Diriwayatkan oleh Muslim . Peringatan oleh Rasulullah ini hendaknya dihindari, sikap sombong meskipun sekecil biji sawi di dalam hati akan menghindarkan seseorang masuk takabur pada sesama manusia bisa mendorong pada Sang Pencipta, seperti iblis yang tidak bersedia sujud pada Adam, padahal perintah sujud dari Sang Pencipta. Orang yang merasa dirinya lebih baik dari saudaranya, temannya dengan motivasi merendahkan dan meremehkan, atau orang yang menolak kebenaran sementara ia tahu bahwa itu adalah kebenaran, maka ia telah bersikap takabur pada sesama. Pada dasarnya kesombongan adalah pengagungan, dan pada hakikatnya kesombongan adalah congkak, membanggakan diri dan merendahkan orang mengupas beberapa sikap sombong yang dilandasi oleh 1. Harta dan Ketaatan dalam dan kedudukan bisa menjadi penyebab kesombongan seseorang, namun jika yang memegang harta dan kedudukan adalah orang yang tawadu', maka bisa menjadi wasilah sebagai amal kebaikan. Kehidupan dunia saat ini sering kita lihat seakan ada perlombaan jor-joran kekayaan, hal ini dengan menampakkan hartanya dalam bentuk mobil mewah, pakaian dan semua mendorong seseorang mengejar / menjadi tujuan untuk hidup mewah. Sekarang penulis amati untuk mengejar hal itu dilakukan melalui jabatan/kedudukannya, sehingga saat pilkada akan banyak diminati. Hal ini terbukti banyaknya pejabat dan kepala daerah yang berurusan dengan penegak hukum. Ternyata, bahwa " kedudukan " itu akan didatangi harta / mendatangkan harta. Dalam ajaran Islam yang dilarang adalah kenikmatan dunia yang sampai melupakan perintah dan larangan-Nya. Contohlah para sahabat Rasulullah, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, Ali bin Abu Thalib dan Abdurachman bin Auff. Mereka berbuat dan menjadi saudagar, namun hasilnya diperuntukkan dengan peranan keluarga yang membuat seseorang bersikap sombong. Biasanya hal kecil yang secara tidak sadar atas kebanggaan prestasi putera-puterinya yang masuk kategori ranking satu. Dalam pembicaraan Ibu-ibu ketika mengantar anaknya ada obrolan, " Anakmu ranking berapa? Anak saya kebetulan dapat ranking satu. Prestasi ini bersifat fana dan sangat sementara, tanpa disadari Sang Ibu akan menggembleng anaknya untuk mempertahankan rankingnya dan tidak peduli si anak mengalami tekanan batin. Seseorang yang beriman akan menjadikan keluarga sebagai motivasi untuk berbuat amal yang berlandaskan ketaatan berbuat amal, ini yang paling berat dalam mengendalikannya. Ketika tetangga berqurban kambing sebanyak tiga ekor, dalam hatinya mengatakan saya masih lebih baik dengan berqurban dua ekor sapi. Dia lupa bahwa diterima tidaknya amalan tersebut ada di tangan Sang Khalik, bukan dari perasaannya. Keikhlasan yang menjadi faktor utama dalam melakukan perbuatan amal. Kita simak syair tentang kesombongan Pengagungan diri seraya sombong, kelebihan berbangga pada ilmunya, menuju sikap meremehkan pada yang akan mencela, bagi yang nasihat dengan tinggi diperintah melakukan kebenaran, ia akan diskusi, ia merendahkan pada yang tidak memenuhi ibarat dari langit, suci, bersih dan berbuah yg manis menjadi tambah pahit tambah turun pada orang yang sombong, maka ia akan makin turun pada yang tawadu', maka tambah tawadu'.Sombong akan sirna, jika ingat asal lumpur berasal dari tempat kotor air mani .Ingatlah kau, dari tiada menjadi Allah tuli, menjadikan bisu, menjadikan berbicara kau lahir lemah, dengan akal kau kuasai ilmu ilmu kau menjadi dasarnya kesombongan itu kesombongan adalah sikap ini, ingatlah firman-firman Allah yang kesombongan dan keagungan, semata milik Allah faktor yang melandasi seseorang bersikap sombong, yaitu harta dan kedudukan, keluarga dan ketaatan berbuat amal. Jika ketiganya berada di tangan seseorang yang beriman akan berganti menjadi " kekasih." Harta dan kedudukan merupakan kekasih pertama yang mengikuti tuannya sampai dicabutnya nyawa. Sedangkan keluarga adalah kekasih kedua yang mengikutinya sampai di kuburan. Amalan merupakan kekasih terakhir yang mengikutinya sampai Mahsyar. Maka, seseorang yang beriman akan menjadikan kekasih pertama sebagai wasilah untuk kekasih ketiga dan kekasih kedua akan difungsikan untuk memberi motivasi dan menjaga pada kekasih dalam kehidupan dunia yang makin komplek ini, kita harus mempunyai sikap teguh dalam menjaga akidah, agar kita termasuk golongan yang terhindar dari sikap sombong. Semoga menjadi golongan yang bisa mengharmoniskan serta mengoptimalkan kekasih ketiga melalui kekasih pertama dan RofiqSekretaris Majelis Pakar DPP PPP 2020-2025Ketua Dewan Pembina HIPSI Himpunan Pengusaha Santri Indonesia *Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. -Terimakasih RedaksiSimak juga 'Menag Minta Tokoh Agama Beri Pencerahan Soal Vaksin Covid-19'[GambasVideo 20detik] erd/erd Advertisements – Di dalam tubuh manusia terdapat bagian yang bertugas mengatur bagian anggota tubuh yang lain. Baik buruknya perilaku manusia tergantung dari baik buruknya bagian ini. Apabila bagian ini baik maka perilaku seseorang akan baik, tetapi apabila bagian ini buruk perilaku seseorang ini pun akan buruk. Bagian tubuh yang bertugas mengatur dan menentukan perilaku manusia ini disebut hati yang bisa saja menjadi sombong. Di dalam islam terdapat makna pengertian sombong dan juga bertambahnya usia seorang manusia, maka semakin bebas pula manusia merasakan serta berpikir akan suatu hal yang ia sukai dan yang tidak disukai sesuai dengan kata hatinya. Namun terkadang bebasnya berpikir seorang manusia ini membuat banyaknya terjadi hal yang negatif yang membuat seseorang tersebut salah dalam bersikap yang akhirnya berdampak pada perilaku tercela dalam dirinya pada pengertian juga Benarkah Dosa Ghibah Lebih Berat dari Zina?Apa Itu Sombong ?Secara terminologis, yang dimaksud sombong adalah tingkah laku dan sifat yang cenderung memuji, mengagungkan, membesarkan, dan memandang diri sendiri sebagai makhluk yang paling di atas segala-galanya dari makhluk sombong akan selalu menganggap dirinya paling tinggi dan memandang orang lain rendah. Hati orang sombong akan mudah mengeras, tidak mudah dinasehati, karena ia menganggap dirinya paling bisa, paling pandai, paling terkenal, dan paling segala-galanya. Dalam hal ini Allah SWT pun telah menjelaskan dalam firmannya bahwa Ia sangat membenci orang – orang yang senantiasa menyombongkan diri.”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. QS. Luqman 18 .Orang-orang yang sombong adalah seburuk-buruk makhluk disisi Allah, dan mereka akan dikumpulkan kelak pada hari kiamat dengan membawa kerendahan dan kehinaan di wajah – wajah mereka. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta’ala “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?. QS az-Zumar 60.Kesombongan adalah penyakit akut yang sangat ganas, yang bisa membinasakan orang-orang yang terkemuka dari kalangan para makhluk. Dan sedikit sekali yang bisa selamat darinya, baik kalangan ahli ibadah, zuhad maupun para ulama, terlebih orang-orang awamnya. Bagaimana tidak bahaya sedangkan Nabi Shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda “ Tidak akan masuk surga orang yang masih ada di dalam hatinya sifat sombong walau hanya seberat biji sawi.” Temukan ratusan paket umroh dari >50 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Penyebab Sombong Dalam IslamSeseorang tidak akan sombong kecuali yang suka membanggakan diri. Seseorang tidak akan memuliakan dirinya sendiri kecuali meyakini bahwa ia memiliki sifat-sifat yang sempurna. Pengertian sombong semuanya itu berkaitan dengan urusan agama dan dunia, yang berkaitan dengan agama yaitu, ilmu dan amal perbuatan. Sedangkan yang berkaitan dengan dunia yaitu, keturunan nasab, kecantikan, kekuatan, harta, dan banyak Allah yang berbunyi “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. QS. An Nahl 23 dan”Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah–ku, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina”. QS. Al-Mukmin 60Rasulullah SAW sangat-sangat ketat dalam hal ini dan selalu memperingati umatnya, agar menjauhi sifat sombong selain sifat-sifat jelek penyakit hati lainnya seperti hasad ,iri ,dengki ,dendam lainnya. Karena apa ? karena sifat hasad, iri dendam akan mematikan kebaikan yang ada pada diri kita sebagaimana api memakan dengan sifat sombong, sifat ini sangatlah jelek karena di dalam hadits yang dikatakan sombong adalah orang yang tidak mau menerima kebenaran merasa diri pintar sendiri tidak pernah mau mengakui kelebihan yang ada pada orang lain. Dari sikap sombong inilah akan muncul sifat hasad. Ia akan berusaha sekeras tenaganya agar nikmat yang ada pada orang yang di irikan-nya hilang dan punah bahkan dengan sekuat tenaganya ia akan menyebarkan fitnah memberikan berita yang tidak tepat dan tidak benar. Api besar mulainya dari api kecil. Akibat di biarkan terus tanpa disiram langsung namun terus menerus dipupuk maka jadilah ia menjadi api yang besar. Begitu pulalah dengan sifat ” Sombong ” ini .Kalau seorang dokter ingin mengobati pasien pasti sang dokter bertanya dahulu pada pasien sakit apa yang dirasakannya, gejala-gejala bagaimana yang dialaminya dengan hypotesa-hypotesa atau analisa-analisa sementara itu, maka sang dokterpun dengan ilmu yang ada padanya akan memberikan obat yang tepat dengan dosis yang tepat pula pada sang pasien untuk dimakan ataupun diminumnya. Sebab belum tentu orang yang punya penyakit yang sama tapi obat dan dosis yang diberikan dokterpun sama pula tidak selalu begitu, tetapi lihat kadar dari penyakit orang tersebut. Begitu pulalah dengan diri manusia. Kalau kita ingin mengobati penyakit yang ada di dalam diri kita tentu kita cari dahulu sebab-sebab kita sakit gejalanya dan akhirnya kita tahu obat apa yang pas kita pakai dan seberapa dosis yang kita umroh dan mendapatkan paket menarik? Kunjungi sekarang dan dapatkan itu segera!Sebab-Sebab Penyakit Sombong1. Faktor lingkungan dan itu tumbuh sangat berpengaruh dari faktor keluarga dan lingkungan dimana ia tinggal. Biasanya seorang insan tumbuh sesuai dengan polesan tangan kedua orang tuanya. Kata orang buah itu tidak akan jatuh jauh dari pohonnya pokoknya , kecuali setelah ia jatuh, ada yang ambil dan di bawa jauh dari tempat itu, namun tetap saja kalau ia jatuh tidak jauh jatuhnya dari pokok tersebut ataupun sebelum ia jatuh ada yang memetiknya dan dibawa pergi berjalan, berlayar kemana suka oleh si pemetik, jadi terserah si pemetik mau diapakan buah itu di jualkah, dijadikan bibitkah atau dijadikan manisan, asinan, juice dan dari ortu baik positif, ataupun negatif, akan sangat berpengaruh sekali terhadap sang anak. Sikap senang di puji, merasa diri pintar, cantik, kaya, dan benar , dan sebagainya kalau di pupuk dari kecil akan menjadi watak atau karier seseorang sampai ia dewasa Sanjungan dan Pujian yang berlebihanSanjungan yang berlebihan, dan di dalam pengertian sombong juga tanpa memperhatikan etika agama dapat di identikkan dengan penyembelihan,sebagaimana yang disebut-sebut dalam sebuah sebagian orang yang terlalu berlebihan memuji sehingga seringkali membuat yang dipuji lupa Bergaul dengan orang yang terkena penyakit sombongTidak asing lagi, sering sekali kita melatahi tingkah laku teman. Rasulullah SAW bersabda ” Perumpamaan teman yang shalih dan teman yang jahat adalah seperti seorang yang berteman dengan penjual minyak wangi dan pandai besi”. HR Bukhari dan Muslim .Teman akan membawa pengaruh besar dalam kehidupan Kufur Nikmat dan Lupa pada Allah SWTSeseorang yang diberi Allah nikmat,tapi karena ia merasa nikmat itu berasal dari usaha dan ilmunya bukan berasal dari Allah SWT maka akan bersaranglah di dalam diri hamba ini sifat ” Sombong ” yang tak pantas dimiliki dan dibanggakannya. Lihatlah sifat Qarun yang berkata ” Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku ” QS Al-Qashas 78 .5. Menangani suatu pekerjaan belum matang dan belum terbinaBetapa banyaknya kita temui di zaman sekarang ini,orang-orang berlagak pintar pada hakikatnya ia belum berarti apa-apa,boleh dikatakan bodoh. Seseorang dikatakan pintar kalau memang sekian banyak manusia mengakui dan mengecap buah dari kalau ia sendiri ataupun beberapa orang yang berkepentingan terhadap dirinya, belumlah dikatakan pintar. Kepintaran seseorang baru bisa dikatakan syah, kalau sudah di lihat hasilnya yang banyak dimanfaatkan orang lain. Tapi orang yang berlagak pintar, seperti kata buah pepatah ” Sudah di petik sebelum matang “. Masyarakat umum ,ibaratnya seperti orang yang menganggap emas , seluruh yang berwarna kuning “. Perlu diketahui,bermain-main dengan pemikiran,lebih berbahaya daripada bermain dengan rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di itu jadilah kita manusia yang selalu tawadhuk dan rendah hati. Jangan pupuk sifat sombong dalam diri kita, karena itu akan menjebloskan kita ke dalam neraka yang teramat Panas, setitik semburan dari panasnya api neraka ini tidak akan mungkin dapat kita menahankan nya hanya karena sesuai dengan pengertian sombong, apalagi seluruh tubuh kita di cemplungkan ke dalamnya bisa hancur lebur meleleh bagaikan kertas yang hangus kena api hitam pekat ataupun piring plastik yang meleleh-leleh. Ingatlah kayu api neraka itu berasal dari kayu dan manusia. Jangan sampai kita menjadi kayu di dalam neraka jahanam itu. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua.

sombong terhadap orang sombong