Untukitu saya tertarik membuat Asuhan Keperawatan Kepada Ny.''S'' umur 23 tahun dengan Gastroenteritis di Balai Pengobatan "AS SYIFA" Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan Keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada Ny."S" dengan Gastroenteritis atau diare. 1.2.2 Tujuan khusus 1) Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang
contohaskep vomitu pada orang dewasa Inilah contoh askep vomitu pada orang dewasa dan ulasan lain yang masih berkaitan dengan topik contoh askep vomitu pada orang dewasa untuk Anda. Anda yang mencari tahu tentang contoh askep vomitu pada orang dewasa bisa membaca artikel berikut ini dengan seksama.
atautanda dan gejala diare pada orang dewasa biasanya di tandai dengan Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin sering, muntah (umumnya tidak lama) , demam (mungkin ada, mungkin tidak), kram abdomen, membrane mukosa kering, berat badan menurun. Selama proses
Diarediartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dan frekuensinya lebik banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensinya buang air besar sudah lebih dari 4kali. Sedangkan untuk bayi berumur lebih dari satu bulan dan anak, dikatakan diare bila frekunsinya lebih dari 3kali (Latief,dkk.2005).
Pneumoniadapat terjadi pada orang normal tanpa kelainan iminitas yang jelas. Namun pada kebanyakan pasien dewasa yang menderita pneumonia didapati adanya satu atau lebih penyakit dasar yang mengganggu daya tahan tubuh. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu: 1.
5 Kolaborasi dengan tim kesehtaan lain : a. terapi gizi : Diet TKTP rendah serat, susu b. obat-obatan atau vitamin ( A) R/ Mengandung zat yang diperlukan , untuk proses pertumbuhan Diagnosa 3 : Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dampak sekunder dari diare Tujuan : Stelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam tidak terjadi peningkatan suhu tubuh Kriteria hasil : suhu tubuh dalam batas normal ( 36-37,5 C) Tidak terdapat tanda infeksi (rubur, dolor, kalor
JIxEQp9. 100% found this document useful 1 vote2K views14 pagesDescriptionSatuan Acara Pembelajaran Diare pada Pasien DewasaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views14 pagesSAP Diare Pada Orang DewasaJump to Page You are on page 1of 14 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS OLEH HENDRA WIJAYA KUSUMA NIM. 717621010 Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Wiraraja Sumenep 2017 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS A. PENGKAJIAN Tgl pengkajian 5-12-2017 Tgl MRS 4-12-2017 Ruang Interne Jam WIB No. rekam medis 12345 Diagnosa masuk Gastroenteritis 1. IDENTITAS KLIEN Nama An. A Umur 10 Tahun Jenis kelamin Perempuan Agama Islam Pendidikan SD Pekerjaan - Suku/bangsa WNI Alamat Sampang Status perkawinan Tidak Kawin PENANGGUNG JAWAB KLIEN Nama S Umur 44 Tahun Jenis kelamin Perempuan Pendidikan SPD Pekerjaan Karyawan Hubungan dengan pasien Ibu Alamat Sampang 2. PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN a. Keluhan Utama Klien mengatakan badannya terasa lemas saat aktivitas maupun istirahat. b. Riwayat Penyakit Sekarang Klien mengatakan 2 hari sebelum MRS badannya lemas,diare 7x, muntah 3x, pusing berputar, tidak mau makan. Saat pengkajian klien masih merasakan saat aktivitas tiba’’ seluruh badannya terasa lemas terutamaa dibagian kaki dan tangan,klien istirahat bila capek dan aktivitas dibantu oleh ini disebabkan karena intake cairan yang menurun. c. Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan pernah menderita penyakit maag selama 2 tahun sampai sekarang, pengobatan dilakukan dengan minum obat yang biasanya di beli warung terdekatnya dengan nama obat obatnya yaitu promag. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang dialami klien sekarang. 3. PEMERIKSAAN FISIK a. Tanda-tanda Vital S 380C N92 x/mnt T 90/50 mmHg RR 24 x/mnt Keadaan Umum lemah Kesadaran Pasien composmentis b. c. d. Pengkajian pernapasan B1 Saat pengkajian tidak mengeluh sesak Irama jantung teratur Jenis pernapasan normal Suara napas vesikuler MK tidak muncul masalah keperawatan Pengkajian sirkulasi/ kardiovaskular B2 Irama jantung regular dan mengeluh nyeri dada Suara jantung normal CRT 3 detik Akral hangat MK Tidak ada Pengkajian neurosensori/persyarafan B3 GCS 456 Saat pengkajian klien mengatakan pusing. Sclera anemis Konjungtiva anemis Tidak ada masalah gangguan pandangan,pendengaran dan penciuman Klien istirahat /tidur >8 jam/hari MK kekurangan volume cairan e. Pengkajian eliminasi/perkemihan B4 Saat pengkajian klien mengatakan BAK normal 3-4x/hari Produksi urin 35mg/dl LDL 85 <150 mg/dl Triglicerid 140 <150 - Elektrolit Natrium 149 135-155 m mol/L Kalium 4,1 3,5- 5,5 m mol/L klorida 101 98-107 m mol/L calcium 2,37 2,3 – 2,8 mmol/L LFT Bill D 0,14 - Bill T 0,35 <1,0 mg/dl SGOT 31,6 L36/P 31 n/L SGPT 20,7 L40/P31 n/l tot prot 6,67 6,6-8,79 g/dl albumin 3,84 3,6-5,2 g/d globulin 2,83 2,6 – 3,6 g/d RFT creatinin 0,98 L 0,8-1,5 / P 0,7 -1,2 Bun 9,9 Bun 4,7 – 23,4 / urea 10- 50 dl uric acid 3,8 L 3,1 -7,0 /P 2,4 – 7 mg/dl <0,25 mg/dl mg/dl 4. ANALISA DATA TGL DATA ETIOLOGI MASALAH 5-12-2017 Ds klien mengeluh Menurunnya intake Kekurangan badannya terasa cairan secara oral volume cairan lemas Do - KU lemah - turgor kulit kurang elastic - kulit kering -sclera anemis TTV -T 130/90 mmHg -N 70 x/mnt -RR 20 x/mnt -S360C -mukosa kering -penurunan haluaran urine 5-12-2017 Ds klien Asupan makanan Gangguan nutrisi mengatakan tidak tidak adekuat kurang dari mau makan,makan kebutuhan hannya 3 sendok Do -mulut berbau busuk -mukosa kering -TTV -T 130/90 mmHg -N 70 x/mnt -RR 20 x/mnt -S360C Prioritas Diagnosa keperawatan 1 Resiko kekurangan volume cairan menurunnya intake cairan secara oral 2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan asupan makanan tak adekuat NO HR/TGL Diagnosa Keperawatan 1 Selasa,5- Resiko kekurangan 12-2017 volume cairan menurunnya intake cairan secara oral Tujuan/criteria hasil Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x30 menit klien mampu memnuhi kebutuhan volume cairan yang adekuat dengan criteria hasil -KU baik -Turgor kulit kurang elastic -sclera tdk anemis -TTVdalam batas normal -mukosa lembab -kulit lembab intervensi rasional TTV cairan per oral 12 gelas setiap 24 jam tanda’’ dehidrasi dengan tim medis dalam pemberian terapi cairan infus 2 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat memnuhi kebutuhan nutrisi dengan criteria hasil -ku baik -mukosa lembab -TTV dalam batas normal klien untuk menjaga kebersihan mulut pentingnya konsumsi nutrisi dan cairan yang adekuat keluarga untuk member makanan yang bervariasi dengan ahli gizi takikardial,demam dpat menunjukka respon terhada dadn efe kehilangan cairan masuka membantu mendeteksi tand dini ketidakseimbanga bcairan keadaan klie untuk mempermudah tindakan selanjutnya caira dan elektrol secara adekuat. kebersihan mulu dapat meningkatkan nafsu makan terrpenuhnya nutrisi sesua kebutuhan metabolism yan bervariasi dapa meningkatkan nafsu makan Senin,512-2017 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan asupan makanan tak adekuat untuk kebutuhan asupan diet/nutris nutrisi yang yang tepat dibutuhkan 5. INTERVENSI KEPERAWATAN 6. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN Shift HR/TGL Diagnosa jam Keperawatan pagi 5-12Resiko kekurangan 2017 volume cairan menurunnya intake cairan secara oral IMPLEMENTASI Jam EVALUASI TTV S klien S 36 0 c N mengatakan 70x/mnt badannya T130/90 mmHg cukup Rr 20x/mnt membalik O cairan per oral 1-2 -Ku cukup gelas setiap 24 jam -turgor kulit Respon klien kurang akan berusaha elastic meningkatkan -sclera cairan sedikit demi anemis sedikit -TTV Td 130/85 tanda-tanda mmHg dehidrasi N 72 -turgor kulit x/mnt kurang elastis R 20 -sclera anemis x/mnt -ku lemah S 360 C A Masalah dengan tim medis teratasi dalam pemberian sebagian PARAF terapi cairan infuse Respon klien tegang saat di injeksi. pagi 5-122017 P lanjutkan intervensi 1,2 dan 4 Ketidakseimbangan S klien nutrisi dari klien untuk mengatakan kebutuhan menjaga nafsu asupan makanan kebersihan mulut makan tak adekuat Respon klien meningkat gosok gigi 1x/hri O -mulut pentingnya cukup konsumsi nutrisi berbau dan cairan yang -mukosa adekuat kering Responklien akan -TTV berusaha T120/80 menghabiskan mm Hg porsi makan,dan N75 x/mnt makan sedikit tapi RR20 sering x/mnt S36 0C keluarga untuk A masalah member makanan teratasi yang bervariasi sebagian Respon klien mau Pintervensi makan makanan di lanjutkan yang bervariasi 1 dan 4 sprit bubur kedelai dengan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan Diet ml b1 1900 kal 7. CATATAN PERKEMBANGAN Shift Hari/tgl Diagnosa jam Catatan paraf keperawatan perkembangan SORE Rabu, 6- Resiko kekurangan S klien mengatakan 12-2017 volume cairan badannya menurunnya intake baik,tdak lemas secara oral O sudah -KU baik -turgor kulit elastic -sclera tdk anemis Amasalah tertasi P hentikan intervensi SORE Rabu, 6- Ketidakseimbangan S klien mengatakan 12-2017 nutrisi kurang dari porsi makan dihabiskan kbutuhan O asupan makanan tidak adekuat -mukosa lembab -mulut tdk kotor -TVV T 120/80 mm Hg N 75x/mnt RR 20x/mnt S 360 C A masalah teratasi P intevensi dihentikan klien pulang dibolehkan
1. Pengertian Dare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat,dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. 2. Etiologi Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri,parasit maupun virus. Penyebab lain yang dapat menimbulkan diare akut adalah toksin dan obat,nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama,kemoterapi,impaksi fekal overflow diarrehea ,atau berbagai kondisi lain. Dalam penelitian di RS persahabatan Jakarta timur 1993-1994 terhadap 123 pasien dewasa dirawat dibangsal diare akut didapatkan hasil isolasi dengan e colli 38,29 % dan aeromonassp 14,29 % sebagai penyebab terbanyak. 3. Patogenesis Diare akibat infeksi terutama di tularkansecara fekal oral. Hall ini di sebabkan masukan minuman atau makanan yang tidak matang,bahkan yang disajikan tanpa di masak . Penularannya adalah treansmisi orang ke orang melalui aerosolisasi tangan yang terkontaminasi colostrium dificile atau melalu aktifitas sexual. Faktor penentu terjadinya diare akut adalah factor penyebab agent dan factor penjamuhost factor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap microorganisme, yaitu factor daya tahan tubuh atau linkungan lument saluran cerna, seperti keasaman lambung,motolitas lambung,microflora usus. Faktor penyebab yang mempengaruhi patogenesis antara lain daya penetrasi yang merusak sel mukosa, kemampuan memprodoksi toksin yang mempengaruhi sekresi cairan diusus, serta daya lekat kuman. Kuman tersebut membentuk koloni-koloni yang dapat menginduksi diare. Patogenesis diare yang disebabkan infeksi bacteri terbagi dua yaitu 1. Bakteri non infasif enterotoksigenik Toksin yang diproduksi bakteri akan terikat pada mukosa usus halus , namun tidak merusak mukosa . Toksin meningkatkan kadar siklik AMP di dalam sel , menyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus yang diikuti air , ion karbonat , kation natrium , dan kalium . Bakteri yang termasuk golongan ini adalah V. cholerae , enterotksigenik E. coli ETEC , C perfringers , S aureus , dan vibrio nonaglutinabel. Secara klinins dapat ditemukan diare berupa air cucian beras dan meninggalkan dubur secara keras dan banyak voluminous . Keadaan ini disebut diare sekretorik isotonic voluminal. 2. Bakteri enteroinvasif Diare menyebabkan kerusakan dinding ususn berupa nekrosis dan ulserasi , dan bersifat sekretorik eksudatif . Cairan diare dapat bercampur lendir dan darah. Bakteri yang trmasuk golongan ini adalah enteroinvasif E coli EIEC , S paratiphi B,S. typhimurium , S etereditis , S coleraiswis , shigella , yersinia , dan C perfringers tipe C. Penyebab diare lainnya seperti parasit menyababkan kerusakan berupa ulcus besar E. histolitika kerusakan villi yang penting untuk penyerapan air , elektrolit , dan zat makanan G. lambdia . Patofisiologi candida menyebabkan dire yang belum jelas mungikn karena super infeksi dengan jazad renik lain dan keadaan seperti dibetes mellitus. Mekanisme yang dilakukan virus masih belum jelas . Kemungkinan dengan merusak sel epitel mukosa walaupun hanya super visial sehingga mengganggu absorbsi air , dan elektrolit . Sebaiknya sel – sel kripti akan berproliverasi dan meyebabkan bertambahnya sekresi cairan ke dalam lumen usus . Selain itu terjadi pula kerusakan enzim – enzim disakaida yang menyebabkan intoleransi laktosa , yang akhirnya memperlama diare. Berbeda dengan cholera rotavirus tidak meningkatkan aktivitas adenilsiklase. 4. Patways Minuman atau makanan terkontaminasi Kuman membentuk koloni-koloni yang dapat menginduksi diare. nausea , muntah , nyeri perut sampai kejang perut , demam , dan diare . hipovolemik 5. Manifestasi Klinis Pasien dengan diare akut akibat infeksi sering mengalami nausea , muntah , nyeri perut sampai kejang perut , demam , dan diare . Terjadinya renjatan hipovolemik harus dihindari . Kekurangan cairan menyebabkan pasien akan merasa haus lidah kering , tulang pipi menonjol , turgor kulit menurun , serta suara menjadi serak . Gangguan biokimiawi seperti asidosis metabolic akan meyebabkan frekwensi pernafasan lebih cepat dan dalam pernafasan kusmaul . Bila terjadi renjatan hipovolemik berat maka denyut nadi cepat lebih dari 120x/menit , tekanan darah menurun sampai tak teratur , pasien gelisah , muka pucat ujung ekremitas dingin , dan kadang sianosis. Kekurangan kalium dapat menimbulkan aritmia jantung . Perfusi ginjal dapat menurun sehingga dapat timbul anuria , sehingga bila kekurangan cairan tak segera diatasi dapt timbul penyulit berupa nekrosis tubular akut . Secara klinis diare karena infeksi akut dibagi menjadi 2 golongan .1. Choleriform dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja 2. Disentriform , pada diare didapatkan lendir kental dan kadang – kadang darah. 6. Diagnosis 1. Anamnesis - Siapa yang terkena diare - Dimana terjadinya kontak dengan mikroorganisme - Adakah orang lain disekitar yang terkena - Apa yang dimakan / diminum sebelum terkena diare 2. Pemeriksaa Fisik Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kemungkinan ditemukan muntah , nausea , demam dan nyeri perut . Pada infeksi bakteri invasive akan ditemukan nyeri perut yang hebat , demam yang tinggi , dapat ditemukan tanda pervorasi yang membutuhkan pembedahan . 3. Pemeriksaan Penunjang - Pemeriksaan darah tepi lengkap - Pemeriksaan bloodgas ,Elektrolit , ureum , kreatinin dan BJ plasma - Urine lengkap - Tinja lengkap dan biakan tinja dari colok dubur 7. Penatalaksanaan Pada orang dewasa , penatalaksanaan diare akut akibat infeksi terdiri atas 1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan . Empat hal penting yang perlu diperhatikan adalah a. Janis cairan - oralit - diberikan cairan ringer laktat b. Jumlah cairan , jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan . c. Jalan masuk / cara pemberian cairan Rute pemberian cairan pada orang dewasa dapat dipilih oral / IV d. Jadwal pemberian cairan 2. Identifikasi penyebab diare akut karena infeksi 3. Terapi symtomatik Obat anti diare bersifat symtomatik dan diberikan sangat hati – hati atas pertimbangan yang rasional. 4. Terapi definitive Pemberian edukasi yang jelas sangat penting sebagai langkah pencegahan , hygiene perorangan , sanitasi lingkungan , dan imunisasi melalui vaksinasi sangat berarti selain terapi farmakologi. 8. Diagnosa Keperawatan dan Rencana Asuhan Keperawatan 1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Berhubungan dengan Masukkan makanan tak adekuat. Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan nutrisi dapat terpenuhi. Kreteria hasil Menyatakan pemahaman kebutuhan nutrisi Dapat menunjukkan peningkatam BB Intervensi 1. Buat pilihan menu yang ada dan diizinkan R/ Meningkatkan kepercayaan klien lebih suka menyediakan makanan untuk makan. 2. Berikan makanan sedikit tapi sering Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makanan terlalu cepat setelah periode puasa. 3. Timbang dengan timbangan yang sama Klien dapat melihat hasil yang langsung hasil timbangannya 4. Libatkan klien dalam penyusunan Nutrisi R/ Perubahan prilaku dapat efektif dan dapat meningkatkan BBsecara singkat. 5. Kolaborasi dengan ahli gizi dan pemberian obat sesuai dengan indikasi R/ Pemenuhan nutrisi dapat sesuai dengan kebutuhan yang tepat 2. Resiko terjadi kekurangan cairan berhubungan dengan tak adekuat masukkan makanan dan cairan, diare Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi kekurangan cairan / hipovalumik Kreteria hasil - Mepertahankan / menunjukkan perubahan keseimbangan cairan. - Haluran urine adekuat - Tanda vital stabil - Membran mukosa lembab - Turgor kulit baik. Intervensi 1. Awasi tanda wital Pengisian kapiler,Status membrane mukosa,tugor kulit R/ indikator keadekuatan volume sirkulasi 2. Awasi Intake dan Output R/ Indikator keseimbangan elektrolit 3. Identifikasi rencana untuk meningkatkan / mempertahankan keseimbangan Cairan R/ Melibatkan klien untuk memperbaiki ketidakseimbangan cairan 4. Berikan hiperalimentasi R/ Tindakan darurat untuk memperbiki ketidak seombangan cairan / elktrolit 5. Kaji hasil tes funsi elektroklit / ginjal R/ Untuk melihat penurunan fungsi ginjal. 1. IDENTITAS KLIEN Nama Ny. S Umur 62 Th No. Regester Agama Islam Alamat Madiun Pendidikan Sekolah bidan Pekerjaan Pensiunan Bidan Tanggal MRS 18 Februari2005 Diagnosa Medis GE 11. KELUHAN UTAMA Saat Mrs Klien mengatakan BAB cair 12 x ada lendir Saat Pengkajian Klien mengatakan BAB cair 12 x ada lendir 111. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Klien mengatakan BAB cair mulai kemarin 16 Feb 2005 setelah klien menjalankan puasa kemudian klien makan sayur asam setelah itu klien BAB terus menerus sampai hari ini klien berak cair sudah 12 x ada lendir,perut terasa mual dan muntah 3 x nafsu makan meurun,perut terasa sakit mulas-mulas. Kemudian klien minum obat dari warung tapi belum mampet juga beraknya karena klien khawatir maka klien berobat ke RSSM 1V. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU - Klien tidak pernah menderita penyakit kencing manis dan penyakit menular seperti TB Paru, Hepatitis , thypoid , dll. V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Keluarga klien mengatakan dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dialami klien saat ini dan tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM , Hypertensi dan penyakit menular seperti Hepatitis , TB paru , Thypoid dll. V1. RIWAYAT PSIKOSOSIAL a. Persepsi dan harapan klien terhadap masalahnya Klien mengatakan kalau sakitnya merupakan cobaan dari allah dan semuanya kami serahkan kepadanya dan berharap sakitnya ini cepat sembuh. b. Persepsi dan harapan keluarga terhadap masalah klien Persepsi keluarga keluarga mengatakan karena Istrinya segera sembuh Harapan keluarga keluarga berharap Istrinya egera sembuh agar dapat segera pulang dan berkumpul dengan keluarganya lagi di rumah. c. Pola Interaksi dan komunikasi - Klien mau membicarakan masalahnya dengan keluarga dan petugas - Klien dapat berkomunikasi dengan bahasa jawa - Klien dapat menjawap pertayaan yang diajukan oleh petugas d. Pola Pertahanan Klien bila punya masalah dengan penyakitnya dibicarakan dengan keluarga dan bila terasa sakit sekali selalu membaca Istigfar dan mengeluh pada keluarganya e. Pola nilai dan kepercayaan Klien mengatakan bahwa klien beragama Islam , di rumah klien taat melaksanakan ibadah sholat. f. Pengkajian Konsep diri Klien merasa dengan sakitnya ini sangat khawatir dan membebani keluarganya serta menganggu aktivitas dari keluarganya VIII. PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan Umum Klien Keadaan umum klien lemah \,kesadaran Composmentis,GCS 456 TD 120 / 60 mmhg N 96 x / mt S 36 C R 16 x / mt BB,TB tidak terkaji b. Pemeriksaan Kepala dan muka - Kepala tidak ada benjolan rambut lurus beruban, tidak ada ketombe. - Muka bentuk muka simetris, Hidung semetris tidak ada secret, ,tidak ada polip, pucat, expresi wajah nampak kesakitan/ menyeringai c. Pemeriksaan Telinga Bentuk kedua daun telinga simetris , fungsi pendengaran baik bila di panggil merespon ,tidak ada serumen,tidak ada cairan,/ perdarahan d. Pemeriksaan Mata Fungsi penglihatan baik kanan atau kiri Reflek pupil terhadap cahaya miosis kanan / kiri Seklera putih tidak keruh,tidak ekterus Kunjuktiva tidak anemis e. Pemeriksaan Mulut dan Farink Bentuk bibir simetris,,mukosa merah tidak ada lesi/ jamur,lidah bersih berwarna merah,tidak ada caries gigi,tidak ada pembesaran kelenjar tonsil f. Pemeriksaan leher Posisi trahea tidak deviasi,tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,tidak ada pembesaran kelenjar lymfe pada sub mandibula,tidak ada distensi venajularis,denyut nadi karotis teraba kuat. g. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak Tidak ada pembesaran kelenjar lyfe pada axilla h. Pemeriksaan Thorak Pemeriksaan Paru Inspeksi Bentuk dada simetris inspirasi dan ekspirasi regular RR 16 x/mt Auscultasi tidak ada wheezing dan ronchi,veskuler pada semua lapang paru Palpasi Vocal premitus teraba simetris kanan dan kiri Percusi Sonor resonan Periksaan Jantung Auscultasi Bunyi jantung S 1dan S2 Tredengan tunggal dan teratur,tidak terdengar suara tambahan Inspeksi Terlihat pulsasi ictus cordis pada ICS V MCl kiri Perkusi Resonan Palpasi Teraba pulsasi ictus cordis pada ICS V MCl kiri N= 96 x/mt kuat dan teratur i. Pemeriksaan Abdoment Inspeksi Bentuk datar tidak ada pembesaran hepar,tidak ascites Auscultasi Bising Usus 10 x mt Palapasi Ada nyeri tekan ,tidak ada pembesaran hepar /lien Percusi Tympani j. Pemeriksaan integument Warna kulit Coklat pucat tidak sianosis Tekstur lembab,turgor baik kapileri revil kurang 2 detik keadaan bersih Temperatur akral dinginS 36 C Edema Tidak edema anasarka , Lesi Tidak ada Kuku keadaan bersih tidak sianosis k. Pemeriksaan Angota Gerak ekstremitas Tangan dan kaki tidak ada kelainan dapat di gerakkan kesegalah arah l. Pemeriksaan Genetalia dan sekitar anus Tidak terkaji m. Pemeriksaan Saraf Dan Neorologis Kesadaran Composmentis 1X. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak terkaji X. PENATALAKSANAAN - Memberikan motifasi minum bagak banyak Oralit - Terapi dari dokterPeros - Biodiar 630mg 3 x 2 - Metronidasol 3 x 1 - Dexametason 3 x ½ DAFTAR MASALAH MASALAH KEPERAWATAN Resiko terjadi kekurangan cairan berhubungan dengan tak adekuat masukkan makanan dan cairan, diare Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Berhubungan dengan Masukkan makanan tak adekuat RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko terjadi kekurangan cairan berhubungan dengan tak adekuat masukkan makanan dan cairan, diare TUJUAN / KRETERIA HASIL Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi kekurangan cairan / hipovalumik Kreteria hasil - Mepertahankan / menunjukkan perubahan keseimbangan cairan. - Haluran urine adekuat - Tanda vital stabil - Membran mukosa lembab - Turgor kulit baik. INTERVENSI 1. Awasi tanda wital Pengisian kapiler,Status membrane mukosa,tugor kulit 2. Awasi Intake dan Output 3. Identifikasi rencana untuk meningkatkan / mempertahankan keseimbangan Cairan Melibatkan klien untuk memperbaiki ketidakseimbangan cairan 4. Berikan hiperalimentasi Tindakan darurat untuk memperbiki ketidak seombangan cairan / elktrolit 5. Kaji hasil tes funsi elektroklit / ginjal Untuk melihat penurunan fungsi ginjal. RASIONAL 1. indikator keadekuatan volume sirkulasi 2. Indikator keseimbangan elektrolit 3. Melibatkan klien untuk memperbaiki 4. Tindakan darurat untuk memperbiki 5. Untuk melihat penurunan fungsi ginjal DAFTAR PUSTAKA Arif Mansjoer dkk,2001, Kapita selekta Kedoteran,edisi 3 jilid 1, Media Aesculapius FKUI Lynda Juall Carpenito,1999, Rencana Asuhan & Dukumentasi Keperawatan,edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC
Diare adalah diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai pengeluaran feses yang sering, lunak, dan tidak ini diberi kode masuk dalam kategori fisiologis, subkategori nutrisi dan cairan dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia SDKI.Dalam artikel ini, kita akan belajar diagnosis keperawatan diare secara komprehensif, namun dengan Bahasa sederhana agar lebih mudah akan mempelajari tanda dan gejala yang harus muncul untuk dapat mengangkat diagnosis ini, bagaimana cara menulis diagnosis dan luaran, serta memilih intervensi seluruh artikel atau lihat bagian yang anda inginkan pada daftar isi berikutPenyebab EtiologiTanda dan GejalaPenulisan DiagnosisLuaran HYDIntervensi Manajemen Diare Cairan TerkaitPenyebab EtiologiPenyebab etiologi dalam diagnosis keperawatan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status inilah yang digunakan oleh Perawat untuk mengisi bagian “berhubungan dengan ….” pada struktur diagnosis etiologi untuk masalah diare adalahPenyebab fisiologisInflamasi gastrointestinalIritasi gastrointestinalProses infeksiMalabsorpsiPenyebab psikologisKecemasan Tingkat stres tinggi Penyebab SituasionalTerpapar kontaminan Terpapar toksin Penyalahgunaan laksatifPenyalahgunaan zatProgram pengobatan agen tiroid, analgesik, pelunak feses, ferosulfat, antasida, cimetidine, dan antibiotikPerubahan air dan makananBakteri pada airTanda dan GejalaUntuk dapat mengangkat diagnosis diare, Perawat harus memastikan bahwa tanda dan gejala dibawah ini muncul pada pasien, yaituDSTidak adaDODefekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jamFeses lembek atau cairBila data diatas tidak tampak pada pasien, maka Perawat harus melihat kemungkinan masalah lain pada daftar diagnosis keperawatan, atau diagnosis keperawatan lain yang masuk dalam sub kategori nutrisi dan cairan pada DiagnosisDiagnosis ini merupakan diagnosis keperawatan aktual, yang berarti penulisannya menggunakan metode tiga bagian, yaitu[masalah] + [penyebab] + [tanda/gejala].Sehingga contoh penulisannya menjadi seperti iniDiare berhubungan dengan iritasi gastrointestinal dibuktikan dengan defekasi 4 kali dalam 24 jam, feses bila rumusannya kita disederhanakan, maka dapat menjadiDiare iritasi gastrointestinal defekasi 4 kali dalam 24 jam, feses = DiarePenyebab = Iritasi gastrointestinalTanda/gejala = Defekasi… = berhubungan = dibuktikan denganPelajari lebih rinci pada “Cara menulis diagnosis keperawatan sesuai SDKI.”Luaran HYDDalam Standar Luaran Keperawatan Indonesia SLKI, luaran utama untuk diagnosis diare adalah “eliminasi fekal membaik.”Eliminasi fekal membaik diberi kode dalam fekal membaik berarti proses pengeluaran feses yang mudah dengan konsistensi, frekuensi, dan bentuk feses yang hasil untuk membuktikan bahwa eliminasi fekal membaik adalahKontrol pengeluaran feses meningkatKeluhan defekasi lama dan sulit menurunMengejan saat defekasi menurunKonsistensi feses membaikFrekuensi BAB membaikPeristaltik usus membaikKetika menulis luaran keperawatan, Perawat harus memastikan bahwa penulisan terdiri dari 3 komponen, yaitu[Label] + [Ekspektasi] + [Kriteria Hasil].ContohSetelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka eliminasi fekal membaik, dengan kriteria hasilKontrol pengeluaran feses meningkatKeluhan defekasi lama dan sulit menurunMengejan saat defekasi menurunKonsistensi feses membaikFrekuensi BAB membaikPeristaltik usus membaikPerhatikanLabel = Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka eliminasi fekalEkspektasi = MembaikKriteria Hasil = Dengan kriteria hasil 1, 2, 3, dst,Lebih jelas baca artikel “Cara menulis luaran keperawatan sesuai SLKI.”IntervensiSaat merumuskan intervensi apa yang harus diberikan kepada pasien, perawat harus memastikan bahwa intervensi dapat mengatasi bila penyebabnya tidak dapat secara langsung diatasi, maka perawat harus memastikan bahwa intervensi yang dipilih dapat mengatasi tanda/ itu, perawat juga harus memastikan bahwa intervensi dapat mengukur luaran baca di “Cara menentukan intervensi keperawatan sesuai SIKI”.Dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia SIKI, intervensi utama untuk diagnosis diare adalahManajemen diarePemantauan cairanManajemen Diare manajemen diare dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia SIKI diberi kode diare adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk mengidentifikasi dan mengelola diare dan yang dilakukan pada intervensi manajemen diare berdasarkan SIKI, antara lainObservasiIdentifikasi penyebab diare mis inflamasi gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses infeksi, malabsorpsi, ansietas, stres, obat-obatan, pemberian botol susuIdentifikasi Riwayat pemberian makananIdentifikasi gejala invaginasi mis tangisan keras, kepucatan pada bayiMonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi fesesMonitor tanda dan gejala hypovolemia mis takikardia, nadi teraba lemah, tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa kulit kering, CRT melambat, BB menurunMonitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianalMonitor jumlah dan pengeluaran diareMonitor keamanan penyiapan makananTerapeutikBerikan asupan cairan oral mis larutan garam gula, oralit, Pedialyte, renalytePasang jalur intravenaBerikan cairan intravena mis ringer asetat, ringer laktat, jika perluAmbil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolitAmbil sampel feses untuk kultur, jika perluEdukasiAnjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahapAnjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan mengandung laktosaAnjurkan melanjutkan pemberian ASIKolaborasiKolaborasi pemberian obat antimotilitas mis loperamide, difenoksilatKolaborasi pemberian antispasmodik/spasmolitik mis papaverine, ekstrak belladonna, mebeverineKolaborasi pemberian obat pengeras feses mis atapugit, smektit, kaolin-pektinPemantauan Cairan pemantauan cairan dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia SIKI diberi kode cairan adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk mengumpulkan dan menganalisis data terkait pengaturan keseimbangan yang dilakukan pada intervensi pemantauan cairan berdasarkan SIKI, antara lainObservasiMonitor frekuensi dan kekuatan nadiMonitor frekuensi napasMonitor tekanan darahMonitor berat badanMonitor waktu pengisian kapilerMonitor elastisitas atau turgor kulitMonitor jumlah, warna, dan berat jenis urinMonitor kadar albumin dan protein totalMonitor hasil pemeriksaan serum mis osmolaritas serum, hematokrit, natrium, kalium, dan BUNMonitor intake dan output cairanIdentifikasi tanda-tanda hypovolemia mis frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, hasil, lemah, konsentrasi urin meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkatIdentifikasi tanda-tanda hypervolemia mis dispnea, edema perifer, edema anasarca, JVP meningkat, CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, berat badan menurun dalam waktu singkatIdentifikasi faktor risiko ketidakseimbagnan cairan mis prosedur pembedahan mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, apheresis, obstruksi intestinal, peradangan pancreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinalTerapeutikAtur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasienDokumentasikan hasil pemantauanEdukasiJelaskan tujuan dan prosedur pemantauanDokumentasikan hasil pemantauanDiagnosis TerkaitDaftar diagnosis lainnya yang masuk dalam kategori fisiologis dan subkategori nutrisi dan cairan adalahBerat badan lebihDefisit nutrisiDisfungsi motilitas gastrointestinalHipervolemiaHipovolemiaIkterik neonatusKesiapan peningkatan keseimbangan cairanKesiapan peningkatan nutrisiKetidakstabilan kadar glukosa darahMenyusui efektifMenyusui tidak efektifObesitasRisiko berat badan lebihRisiko defisit nutrisiRisiko disfungsi motilitas gastrointestinalRisiko hipovolemiaRisiko ikterik neonatusRisiko ketidakseimbangan cairanRisiko ketidakseimbangan elektrolitRisiko ketidakstabilan kadar glukosa darahRisiko syokReferensiPPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan IndonesiaDefinisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III Revisi. Jakarta 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta PPNI.
95% found this document useful 20 votes52K views8 pagesDescriptionDownload Asuhan Keperawatan askep Diare di Http// TitleASKEP DIARE asuhan keperawatanCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?95% found this document useful 20 votes52K views8 pagesASKEP DIARE Asuhan KeperawatanOriginal TitleASKEP DIARE asuhan keperawatanDescriptionDownload Asuhan Keperawatan askep Diare di Http// description
contoh askep diare pada orang dewasa